Kamis, 08 Desember 2011

detik-detik buat Bapak


Bismilahirohmanirahim…

… Kamis 17 November 2011 pukul 15.00
untuk kesekian kalinya, 
engkau bergelut lagi, berebut satu titik nyawa, menahan  sakit. 
hingga pada akhirnya, mobil Ambulance mejemput paksa
engkau diam tak berdaya,
walau kutahu  jiwamu meronta.

Waktu terus berjalan dan takkan pernah berhenti.
Engkau kembali terbaring, pasrah tak berdaya menerima semua tindakan medis.
Semua engkau perjuangkan  agar bisa tetap bertahan.
Oksigen, Selang Infus, Jarum  Suntik, Obat-obatan,
Tranfusi darah silih berganti menemani tubuh hangatmu,

Ibu, pemaisuri cantikmu, selalu terjaga
Menemanimu dengan kasih, sayang, cinta… dan sabar, tanpa air mata.
…bisikan Takbir tak putus diuntaikan,
berharap engkau mendengar dan senantiasa ingat
pada Sang Maha Kuasa, Allah SWT
penguasa segala alam,
pemberi cobaan ini…

18, 19 November 2011,
Tidak ada yang berubah.  
Masih terbaring diam tak berdaya di ruang ICU RS. Pusri Palembang.  
Sejenak kadang engkau teringat 
dan bergumam memanggil anak-anak yang jauh diperantauan,
lalu… dengan lirih, engkau utarakan pada ibu…

20 November 2011,
pukul 02.00 dinihari,
Ibu begitu panik,
Kondisi tidak lagi seperti tadi, seperti kemarin, seperti tempo hari
semua mencapai klimaksnya. 
…  ibu mengabarkan berita pada anak-anak di seberang
tak terbayangkan bagaimana Ibu menghadapi ini
dengan bisikan doa dari anak-anak yang jauh dari rengkuhan,
ibu sabar, ikhlas, tegar

17.30 WIB (RS Pusri)…
Sang Maha Kuasa Allah SWT telah mengambil hak-Nya dengan cara-Nya.
Haru biru… tangis menyeruak, air mata tak terbendung
semua tumpah, merelakan kepergianmu,
meninggalkan sejuta tapak dan torehan di dunia fana…
Selamat jalan Bapak, do’a kami selalu menyertaimu



with my uncle

Tidak ada komentar: